Sering mengalami sakit kepala sebelum tidur? Bisa jadi karena Anda tidak bisa berpisah dengan ponsel. Menjelang tidur, Anda meletakkan benda tersebut di sebelah bantal dan terus berkutat dengan sosial media ataupun mengirim pesan.
Menurut survei dari Ofcom, delapan dari sepuluh orang tetap terjaga di sebelah ponsel semalaman, kemudian setengahnya menggunakan ponsel sebagai alarm. Atas temuan tersebut, para ahli mengaku prihatin. Pasalnya, kebiasaan tersebut dapat menganggu waktu tidur sehingga individu tak memiliki tidur yang cukup. Selain itu juga berpotensi menyebabkan insomnia dan masalah tidur lainnya.
Efek yang lebih kontroversial, tidur di samping ponsel menimbulkan pusing dan sakit kepala. Masalah tersebut muncul dari layar terang pada ponsel modern. Cahaya akan merangsang retina yang mengirimkan pesan ke otak sehingga mengganggu irama tubuh. Secara efektif, tubuh tertipu bahwa individu sedang merasakan kondisi di siang hari.
Semua cahaya buatan, baik dari bola lampu standar maupun lampu neon dapat menghambat pelepasan melatonin, sehingga membuat seseorang terjaga lebih lama. Diduga bahwa cahaya dari ponsel memiliki efek yang lebih besar.
Menurut Debra Skene, seorang neuroendocrinologist dari University of Surrey, pengguna hanya tahu bahwa ponsel memancakan cahaya putih saja. Tapi sebenarnya, terdapat beragam warna yang berbeda dan juga gelombang panjang yang dipancakan ponsel.
Layar gadget mengandung banyak cahaya biru dengan efek yang lebih merangsang. Inilah sebabnya mengapa membaca sesuatu di ponsel atau tablet sebelum tidur, dapat membuat seseorang lebih terjaga daripada membaca buku dengan lampu.
Lalu bagaimana mengatasinya? Solusinya sangat sederhana, cukup pindahkan ponsel ke atas meja di dalam kamar Anda, ataupun meletakkannya di luar kamar bila perlu.
"Seseorang akan tidur lebih baik, jika kamar tidur bebas dari ponsel dan perangkat elektronik lainnya," kata Guy Meadown, spesialis insomnia dari The Sleep School, London, dilansir Daily Mail.

Tidak ada komentar :
Posting Komentar