Kamis, 06 Maret 2014

Gula Penyebab Utama Penyakit Jantung


Selama ini, orang-orang percaya bahwa diet rendah lemak bisa membawa mereka pada kesehatan yang lebih baik. Namun ilmuwan berpendapat bahwa pemahaman ini perlu ditata lagi. Pasalnya, hasil studi terbaru menyebutkan, musuh terbesar bagi kesehatan bukanlah lemak, melainkan gula dan karbohidrat.
James DiNicolantonio, seorang kardiovaskular di New York mengatakan, masyarakat perlu diberikan kampanye kesehatan untuk memperbaiki pemahaman mereka yang salah selama ini.
"Diet rendah lemak tidak mencegah penyakit jantung atau membuat orang hidup lebih lama, musuh yang sebenarnya adalah gula dan karbohidrat," kata James DiNicolantonio, diansirDaily Mail.
Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa diet rendah lemak memiliki efek positif bagi kesehatan. Ketakutan publik pada lemak jenuh adalah meningkatnya kolesterol yang justru tidak benar.
Studi di Inggris tahun lalu menyatakan, tingginya lemak berdampak buruk bagi jantung. Orang-orang disarankan untuk mengurangi asupan lemak 30 persen dari total energi dan 10 persen dari asupan lemak jenuh. 
Namun melalui studi baru yang dilakukan DiNicolantonio, tidak ditemukan adanya hubungan antara asupan lemak jenuh dengan risiko penyakit kardiovaskular. Justru lemak bermanfaat sebagai pelindung bagi organ.
Swedia lebih dahulu memahami kesalahan mitos ini. Negara tersebut merupakan negara barat pertama, yang tak mengadopsi prinsip rendah lemak pada pedoman gizinya. Swedia lebih mendukung program rendah karbohidrat.
"Penyakit jantung, diabetes, obesitas dan sindrom metabolik sebenarnya didorong oleh karbohidrat yang tinggi, karbohidrat atau gula dikenal sebagai lawan dari lemak," lanjut DiNicolantonio.
Mengomentari temuan ini, Tom Sanders dari King College London mengatakan bahwa sebaiknya masyarkat mengonsumsi ikan dan kacang-kacangan, makanan yang lebih sehat karena mengandung minyak tak jenuh, dan sekaligus mengurangi asupan gula dan karbohidrat.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar :

Posting Komentar